Minggu, 07 Juni 2009

Pandangan Negatif Terhadap Investasi Saham

Krisis keuangan global menunjukkan tanda-tanda mulai mereda. Setelah selama kurang lebih 2 tahun belakangan ini dunia keuangan terombang-ambing tak menentu. Bermula dari pertengahan tahun 2007 di Amerika Serikat dengan subprime mortgage sebagai isu sentral. Krisis menghantam sektor keuangan, dengan ditandai bangkrutnya sejumlah perusahaan raksasa dunia. Tak terkecuali sektor keuangan di Indonesia. Sejak bergulirnya isu resesi ekonomi global, Bursa Efek Indonesia (BEI) terus mengalami tekanan, pasar saham melorot drastis.

Akhir tahun 2007 Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup pada angka 2745,83 sedangkan akhir tahun 2008 ditutup di 1355,408. Jadi selama tahun 2008 atau dalam waktu setahun, IHSG anjlok sebesar 50,63%. Dasar jurang IHSG terletak pada tanggal 2 Maret 2009 diposisi 1256. Dan Sejak menyentuh titik nadir, IHSG terus menanjak secara signifikan. Per tanggal 5 Juni 2009 posisi IHSG berada di 2078,931 dan itu artinya hanya dalam tempo kurang lebih 3 bulan IHSG sudah menguat sebesar 65,51%. Luar biasa bukan? Lalu problem yang timbul sekarang, dengan tingginya tingkat volatilitas tersebut, membuat beberapa pihak enggan, bahkan memandang negatif bentuk investasi saham. Berbagai pandangan miring tersebut misalnya, bahwa berinvestasi di saham hanya untuk orang-orang kaya, berinvestasi di saham sama saja dengan judi (gambling), dan lain-lain. Nah, artikel ini khusus membatasi kaitan antara investasi saham dengan judi.

Apakah benar investasi saham sama dengan judi...??? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, mari kita kaji terlebih dahulu satu per satu. Jika ditelaah arti dari "Investasi" adalah mengorbankan aset yang dimiliki sekarang guna menda­patkan aset pada masa mendatang yang tentu saja dengan jumlah yang lebih besar (Sharpe et all, 1993). Atau "Investasi" sebagai komitmen menanamkan sejumlah dana pada satu atau lebih aset selama beberapa periode pada masa mendatang (Jones, 2004). Sedangkan definisi "Saham" adalah bukti kepemilikan pada suatu perusahaan (Warren, 2001). Jadi secara garis besar investasi saham merupakan menanam sejumlah aset pada suatu perusahaan, yang kelak dapat bertumbuh nilai dari aset yang ditanam. Definisi "Judi" menurut kamus besar bahasa Indonesia adalah permainan dengan memakai uang atau barang berharga sebagai taruhan; berjudi berarti mempertaruhkan sejumlah uang atau harta di permainan tebakan berdasarkan kebetulan, dengan tujuan mendapatkan sejumlah uang atau harta yang lebih besar daripada jumlah uang atau harta semula.

Dari definisi judi diatas terdapat kata-kata "permainan tebakan berdasarkan kebetulan". Pertanyaannya sekarang, apakah investasi saham adalah permainan tebakan berdasarkan kebetulan...??? Jawabannya : BISA YA, BISA TIDAK. Investasi saham disebut permainan tebak-tebakan berdasarkan kebetulan belaka, jika investor tidak memiliki dasar pengetahuan fundamental perusahaan atau kondisi pasar (makro ekonomi), membeli saham dalam jangka pendek dengan tujuan spekulatif (pagi beli, sore jual). Tapi jika investor memiliki dasar pengetahuan fundamental perusahaan atau kondisi pasar, dan membeli saham dengan tujuan investasi jangka panjang, yang berarti kebutuhan hidup jangka pendek tidak terabaikan, maka investasi saham tidak bisa dikategorikan sebagai permainan tebak-tebakan berdasarkan kebetulan.

Jadi semuanya tergantung kita sebagai investor, apakah kita telah memenuhi kriteria. Saham hanya merupakan salah satu alat investasi (investment instrument), bukan bertujuan sebagai alat untuk berjudi. Sama halnya seperti sepak bola, tujuannya hanya sebagai tontonan olahraga yang menghibur. tetapi bisa juga dijadikan sarana berjudi. Pilihlah sarana investasi yang paling cocok untuk diri anda, sesuai dengan profil risiko anda. Jangan lupa berinvestasi di saham memang memiliki risiko tinggi, namun memiliki imbal hasil yang tinggi pula (high risk, high return). Telah terbukti dalam jangka panjang investasi pasar saham menunjukkan kekuatannya sebagai investasi yang memiliki imbal hasil paling tinggi diantara berbagai jenis investasi lainnya.


Peace and happy to all... _/\_

By : Tedy Ho

DISCLAIMER : Artikel ini semata-mata hanya pendapat pribadi.


Referensi :
1. trianha.blogspot/investasi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar