Benarkah hipnotis identik dengan kejahatan, menyesatkan, mistik, dan hal-hal negatif lainnya...??? Tidak adakah manfaat, kegunaan, dan hal-hal positif dari hipnotis...??? Untuk mengupas lebih lanjut pertanyaan tersebut, marilah kita telaah dulu definisi dan asal mula sejarah dari hipnotis.
Definisi Hipnosis Atau Hipnotis
Dari berbagai literatur yang saya baca, para pakar hipnosis masing-masing memberikan definisi mereka untuk kata hipnosis. Beberapa definisi itu antara lain :
1. Hipnosis adalah suatu kondisi dimana perhatian menjadi sangat terpusat, sehingga sugestibilitas meningkat sangat tinggi
2. Hipnosis adalah seni komunikasi untuk mempengaruhi seseorang sehingga mengubah tingkat kesadarannya, yang dicapai dengan cara menurunkan gelombang otaknya
3. Hipnosis adalah seni eksplorasi alam pikiran bawah sadar
4. Hipnosis adalah kondisi kesadaran yang meningkat
5. Hipnosis adalah suatu kondisi pikiran yang dihasilkan oleh sugesti
Hipnotis (hypnotist) merupakan seorang pakar atau ahli dalam melakukan hipnosis (Adi W. Gunawan, 2005). Sama seperti gitar dan gitaris, gitar adalah alat musik, sedangkan gitaris adalah pakar atau ahli dalam memainkan gitar.
Sejarah Hipnosis
Dalam literatur yang saya baca, ternyata praktik hipnosis telah ada sejak ribuan tahun yang lampau. Bahkan sejak peradaban manusia yang paling kuno sekalipun. Pada umumnya mereka menggunakannya sebagai media penyembuhan penyakit. Berikut uraiannya,
Zaman pra sejarah
Dalam sejarah peradaban manusia, Hipnosis sudah dikenal dan dipraktikkan sejak ribuan tahun yang lalu oleh berbagai bangsa dan kebudayaan kuno di dunia. Namun pada zaman tersebut praktik hipnosis masih dilakukan dengan upacara dan ritual yang berbau mistik / tahyul dan hanya diturunkan kepada murid-murid yang terpilih. Jadi tidak sembarang orang yang dapat memahami dan mempelajari hipnosis.
Tahun 4000 BC
Bangsa Assyro-Babylonia diperkirakan telah mengenal dan mempraktikkan hipnosis, dengan ditemukannya gambar atau relief pada dinding gua sekitar tahun 4000 sebelum masehi. Cuma mereka juga masih memperlakukan hipnosis selayaknya ritual mistis di kuil-kuil kuno. Seperti pemanggilan dewa-dewi untuk mengusir roh jahat pada manusia yang sakit, dan lain-lain.
Tahun 2000 BC
Dari catatan sejarah juga diceritakan bahwa Wong Thai, sang pelopor pengobatan tradisional Cina, juga mengajarkan muridnya cara menggunakan fenomena trance dalam pengobatan berbagai penyakit.
Di India, Hindu Veda mengembangkan metode penyembuhan dengan memfokuskan perhatian pasien pada organ atau bagian tubuh yang sakit dan yang membutuhkan penyembuhan.
Tahun 1500 BC
Bangsa Mesir kuno juga telah mengenal dan mempraktikkan metode yang mirip dengan hipnosis, sebagai teknik pengobatan. Teknik yang digunakan melalui sugesti dan visualisasi. Praktik ini tercatat dalam dokumen kuno Eber Papyrus.
Tahun 900 BC
Pada zaman kebudayaan Yunani kuno, seorang tabib bernama Chiron berhasil melakukan bedah tanpa obat bius. Jadi sebelum melakukan bedah atau operasi, diadakan ritual-ritual untuk memanggil Dewa-Dewi dan menggunakan wewangian agar menciptakan keadaan trance kepada si pasien. Wewangian yang dimaksud sekarang dikenal dengan nama Aroma Therapy.
Tahun 400 BC
Dalam zaman kebudayaan Yunani dan Romawi, Hipocrates yang saat ini dikenal sebagai pelopor ilmu kedokteran modern, berpendapat bahwa "Penyakit yang diderita seseorang berhubungan dengan mental atau psikis orang tersebut". Sehingga banyak penyakit yang bisa disembuhkan hanya dengan visualisasi. Pendapat tersebut sekarang dikenal dengan teori Psychosomatic Medicine.
Dr. Franz Anton Mesmer (1735-1815)
Beliau yang mengawali penelitian hipnosis secara ilmiah. Seorang dokter di Wina, yang membuka praktik di Paris. Teknik yang digunakan adalah menggunakan transfer magnetis melalui visualisasi untuk menyembuhkan pasien. Saat ini dikenal dengan "Teknik Mesmer".
Dr. John Elliotson (1791-1868)
Beliau adalah seorang dokter dari Inggris, yang dikenal sebagai penemu Stetoskop. Dr John Elliotson juga menggunakan hipnosis dalam praktiknya untuk menyembuhkan deperesi, epilepsi, gagap, rematik, sakit kepala dan untuk bedah tanpa obat bius.
Dr. James Braid (1795-1860)
Beliau adalah seorang dokter bedah dari Inggris. Dalam bukunya “Neuro Hypnotism” untuk pertama kalinya dipakai kata Hypnosis yang diambil dari bahasa Yunani “Hypnos = Dewa Tidur”, karena berpendapat bahwa kondisi dalam hipnosis itu sama dengan tidur syaraf. Beliau adalah orang yang pertama kali menggunakan teknik induksi dengan fiksasi mata, yaitu melihat dan konsentrasi pada sebuah bandul yang diayunkan didepan pasien.
Dr. James Esdaille (1808-1859)
Beliau adalah seorang dokter bedah Irlandia yang bertugas di India dan merupakan dokter yang paling banyak melakukan bedah tanpa obat bius dalam sejarah. Dengan menggunakan hipnosis, beliau melakukan ribuan kali bedah tanpa obat bius, 300 diantaranya bedah mayor (operasi besar), dan 19 amputasi. Namun kemajuan ilmu kedokteran modern, telah berhasil menemukan Anestesi (obat bius), sehingga menjadi pilihan dunia kedokteran. Kemudian praktik beliau menjadi dianggap "kuno" dan berisiko tinggi.
Sebenarnya masih banyak rekam jejak para pakar hipnosis yang tidak saya tulis satu per satu. Ringkasan perjalanan sejarah diatas hanya sebagai gambaran secara garis besar.
Penyalahgunaan Hipnosis
Tidak diragukan lagi, setiap hari kita pasti mendengar, melihat, membaca, atau bahkan mengalami sendiri tindak kejahatan yang menggunakan hipnosis sebagai alat untuk beraksi. Para pelaku kejahatan tidak memerlukan senjata tajam, tidak memerlukan senjata api, tidak memerlukan kekerasan yang dapat memancing perhatian massa. Mereka beraksi dengan "lemah lembut", tanpa kekerasan, umumnya berlangsung mulus.
Kebanyakan bermotif penipuan, korban dibuat "tak berdaya" lalu dikuras harta bendanya. Tidak peduli di keramaian atau kesepian, pelaku akan setiap saat mencari korban yang lengah. Untuk itu senantiasa waspada, be aware... dan be mindful.... Berikut ini beberapa tips untuk menghindari kejahatan penipuan yang menggunakan hipnosis :
1. Jangan membiarkan pikiran kosong ketika berada di daerah umum. Pikiran kosong dapat mengakibatkan gerbang telepathic terbuka, sehingga pihak lain dapat dengan mudah menyampaikan pesan secara telepathic.
2. Waspadalah jika tiba-tiba timbul rasa kantuk yang tidak wajar, ada kemungkinan bahwa seseorang yang bermaksud negatif sedang melakukan “telepathic forcing”.
3. Bagi mereka yang memiliki kebiasaan “latah”, sebaiknya jangan bepergian ke tempat umum tanpa teman. Mereka yang mempunyai kebiasaan “latah” cenderung memiliki gerbang bawah sadar yang mudah dibuka paksa dengan bantuan kejutan (Shock Induction). Hal yang sama juga berlaku bagi mereka yang mudah terkejut.
4. Jangan mudah panik jika tiba-tiba ada beberapa orang yang tidak dikenal mengerumuni anda untuk suatu alasan yang tidak jelas. Sekali jangan mudah panik! Karena rasa panik akan mempermudah terbukanya gerbang bawah sadar anda!
5. Jangan mudah panik jika tiba-tiba ada seseorang yang menepuk bahu anda! Usahakan agar pikiran dan panca indera anda tetap aktif ke seluruh lingkungan! Jangan terfokus pada ucapan-ucapan orang yang menepuk anda! Segera berpindahlah ke daerah yang lebih ramai!
6. Jika secara tiba-tiba, tanpa alasan yang jelas, dada anda terasa sesak, dan diikuti dengan perut agak mual, dan kepala sedikit pusing, waspadalah karena mungkin ada seseorang tengah mengerahkan energi gendam! Segera lakukan “grounding”, yaitu meniatkan membuang seluruh energi negatif ke bumi (cukup visualisasi).
7. Jika terjadi hal-hal yang mencurigakan, segera sibukkan pikiran anda, agar tetap berada di frekwensi yang mengakibatkan efek Hipnotis tidak dapat bekerja! Antara lain dengan : berdoa dalam hati, menyanyi dalam hati, atau memikirkan hal-hal yang berat!
8. Akhirnya, tanamkan terus menerus di dalam diri anda, bahwa Hipnotis tidak akan bekerja bagi mereka yang menolaknya! Hal ini juga berlaku untuk ilmu gendam!
Pemanfaatan Hipnosis
Meskipun hipnosis bisa digunakan untuk melakukan kejahatan, ternyata hipnosis juga memiliki manfaat. Tidak sedikit manfaat yang bisa dipetik dari praktek hipnosis. Misalnya, untuk terapi menghilangkan kecanduan rokok atau narkoba. Lalu terapi stres, depresi, atau fobia. Ada juga yang menggunakan untuk terapi menurunkan berat badan. Bahkan yang paling kontroversial, hipnosis dapat digunakan untuk menguak kehidupan lampau seseorang (Past Live Regression). Jadi dengan teknik regresi kehidupan lampau (PLR), seseorang dapat mengingat kehidupan lampaunya.
Mungkin kegunaan yang terakhir inilah yang membuat risau salah satu pemimpin agama tersebut. Sehingga jika ada pendalaman pada salah satunya umatnya, akan membuat resah benak beliau. Yup, saya menduga, sekali lagi hanya menduga... No Body Knows...
Kesimpulan
Setelah kita kupas sedikit tentang dua sisi hipnosis, bisa ditarik kesimpulan, bahwa jangan memandang segala sesuatu hanya dari satu sisi. Lihatlah dengan jelas, gunakan kebijaksanaan. Ibarat pisau, bisa bermanfaat jika digunakan untuk memotong sayuran, mengupas buah-buahan, dan lain-lain. Namun bisa juga menyakitkan jika digunakan untuk melukai sesama, menganiaya, dan lain-lain. Demikianlah sedikit pendapat dari saya. Mohon maaf bila ada kekeliruan.
MAY ALL BEING PEACE AND HAPPY... _/\_
By : Tedy Ho
Referensi :
1. Gunawan W., Adi. 2005. Hypnosis : The Art of Subconscious Communication. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama
2. Sunaidi, Nathalia. 2007. Journey to My Past Lives. Cetakan I. Jakarta : Bornrich Publishing
3. http://berita21.com/2009/0
4. http://antihipnotis.wordpr
5. http://www.indospiritual.c
Tidak ada komentar:
Posting Komentar